Padasuatu hari, Kupu-kupu terbang kesana dan kemari untuk mencari makanan. Bunga-bunga pun bergoyang pada saat Kupu-kupu melewatinya. Ditengah perjalanan ia bertemu dengan Laba-laba dibalik pepohonan. Kupu-kupu pun menghampiri Laba-laba. Ternyata, disana pun ia melihat si Kancil. '' Hai Kupu-kupu?'' sapa Kancil dan Laba-laba.
Ada banyak sekali dongeng fabel untuk anak-anak yang mengandung pesan moral baik, salah satunya adalah cerita Kupu-Kupu berhati mulia. Kalau belum pernah mendengar kisahnya, langsung simak artikel berikut!Dongeng Kupu-Kupu Berhati Mulia merupakan salah satu cerita fabel yang cocok dibacakan untuk si kecil. Kisahnya tak hanya indah, tapi juga mengandung pesan moral yang bisa diajarkan untuk buah hati perlu khawatir kalau si kecil merasa bosan mendengar dongengnya. Karena ceritanya yang singkat, si kecil bisa langsung memahami kisahnya sebelum sempat tunggu apa lagi? Langsung saja simak cerita dongeng Kupu-Kupu Berhati Mulia yang telah kami siapkan di artikel berikut! Selain membaca kisahnya, dapatkan juga sedikit ulasan seputar unsur intrinsik dan fakta menariknya, ya?Cerita Dongeng Kupu-Kupu Berhati Mulia Alkisah, hiduplah seekor semut yang suka berjalan-jalan di taman pada hari yang cerah. Perasaannya selalu gembira karena bisa menikmati keindahan taman yang penuh bunga dan beraroma sedap. Dengan penuh kebahagiaan, ia selalu menyapa setiap binatang yang hidup di taman tersebut. Namun sore hari ini, ada sesuatu yang berbeda. Ketika tengah berjalan-jalan, ia melihat sebuah kepompong tengah berada di atas pohon. Melihat bentuk kepompong yang aneh dan bernasib sial karena tak bisa berjalan-jalan keliling taman, Semut langsung mengejek sang Kepompong. “Hei, Kepompong! Sial sekali nasibmu! Kamu hanya bisa bergantung di ranting itu. Apa kamu nggak ingin jalan-jalan melihat luasnya dunia? Memangnya kamu tidak takut ranting itu nantinya patah?” cibir Semut dengan sombong. Pada dasarnya, Semut memang memiliki sifat yang angkuh. Ia kerap membanggakan dirinya yang bisa pergi ke mana pun yang ia suka. Apalagi, ketika ia bisa menunjukkan kekuatannya saat mengangkat benda yang beratnya sepuluh kali lebih besar dari tubuhnya. Ia pun merasa kalau ia adalah binatang yang paling hebat. Terjebak di Lumpur Pada suatu pagi, Semut kembali berjalan-jalan mengelilingi taman. Namun, karena semalam baru saja hujan, taman tersebut dipenuhi dengan genangan lumpur di berbagai tempat. Semut yang kurang berhati-hati pun tergelincir dan jatuh ke dalam genangan. Bahkan, ia nyaris tenggelam dan tak bisa diselamatkan. “Tolong!” teriak Semut meminta bantuan hewan terdekat. “Bantu aku! Aku hampir tenggelam! Tolong aku!” Untungnya, saat itu ada seekor kupu-kupu dengan sayap indahnya yang tengah terbang melintas. Hewan bersayap indah itu pun langsung mengambil sebuah ranting yang kurus kemudian menjulurkannya ke arah Semut. “Semut! Peganglah ranting ini erat-erat! Aku akan mengangkatmu dengan bantuan ranting ini!” ucap Kupu-Kupu. Semut pun mengikuti perintah itu dan berpegangan erat pada ranting yang diarahkan padanya. Kemudian, Kupu-Kupu mengangkat ranting itu dan membawanya ke tempat yang jauh lebih aman. Atas bantuan tersebut, Semut berterima kasih kepada Kupu-Kupu. Ia juga memuji sang hewan bersayap indah itu sebagai makhluk Tuhan yang hebat dan bersifat terpuji. Mendengar pujian itu, Kupu-Kupu hanya tersenyum. Kemudian, ia berkata, “Sebenarnya, aku adalah kepompong yang pernah kamu ejek.” Betapa terkejutnya Semut mendengar ucapan itu. Ia pun menyadari segala kesalahan dan kesombongannya. Rupanya, ia membutuhkan bantuan dari sosok yang telah ia hina kemarin. Sejak saat itu, Semut berjanji tak akan menghina semua makhluk ciptaan Tuhan lagi. Baca juga Kisah Sawerigading dari Sulawesi Selatan & Ulasan Menariknya, Penyemangat Agar Pantang Menyerah Unsur Intrinsik Cerita Dongeng Kupu-Kupu dan Semut Setelah membaca ringkasan cerita dongeng Kupu-kupu yang Berhati Mulia dan Semut di atas, jangan lupa ketahui juga sedikit ulasan seputar unsur intrinsiknya ya. Berikut adalah ulasannya 1. Tema Gagasan utama dari cerita dongeng Kepompong dan Semut di atas adalah tentang kebaikan hati. Hal tersebut ditunjukkan dari sikap Kupu-Kupu yang tetap tulus menolong Semut meskipun sebelumnya pernah diejek-ejek. 2. Tokoh dan Perwatakan Secara umum, tokoh utama cerita dongeng di atas adalah Semut dan Kupu-Kupu yang berhati mulia. Semut memiliki sifat yang menyebalkan dan sombong. Dalam cerita dongeng Kupu-Kupu Berhati Mulia ini, Semut sering mengejeknya saat masih menjadi Kepompong. Di sisi lain, Kupu-Kupu memiliki sifat baik hati dan tulus membantu hewan lain. Bahkan meskipun hewan tersebut adalah Semut yang pernah mengejeknya ketika masih berwujud Kepompong. 3. Latar Hanya ada satu latar lokasi yang disebutkan dalam cerita dongeng Kupu-Kupu Berhati Mulia di atas, yakni sebuah taman. Di dalam taman tersebut dipenuhi oleh serangga kecil. 4. Alur Alur yang digunakan dalam cerita Kupu Kupu Berhati Mulia ini adalah maju atau progresif. Kisahnya dimulai dari seekor Semut yang sombong dan suka menjelek-jelekkan hewan lain, salah satunya adalah Kepompong. Konflik mulai terjadi ketika suatu hari ketika ia tengah berjalan-jalan di taman dan kakinya terjebak lumpur. Untungnya setelah ia berteriak minta tolong, ada Kupu-Kupu yang bersedia menolongnya. Siapa sangka kalau rupanya serangga yang telah menolong Semut itu adalah Kepompong yang sebelumnya diejeknya. 5. Pesan Moral Amanat atau pesan moral yang bisa didapatkan dari cerita dongeng pendek Kupu-Kupu berhati mulia ini adalah saling membantulah dengan keikhlasan, bahkan jika orang tersebut pernah melakukan kejahatan padamu sekalipun. Sama seperti Kupu-Kupu yang dengan ikhlas membantu Semut meskipun serangga kecil itu pernah menyakiti perasaannya. Selain itu, jangan pernah menyakiti hati orang lain. Karena bisa saja suatu saat nanti kamu membutuhkan orang yang telah kamu sakiti itu. Tidakkah itu nantinya hanya akan membuatmu malu? Kurang lebih mungkin begitulah yang dirasakan oleh Semut yang pernah mengejek Kepompong, tapi kemudian membutuhkan bantuan Kupu-Kupu. Selain unsur intrinsik, ada juga unsur ekstrinsik yang terdapat pada dongeng ini. Yakni nilai-nilai dari luar dongeng yang melengkapi kisahnya, seperti nilai sosial, moral, dan budaya. Baca juga Kisah Dongeng Anak Gembala dan Serigala Beserta Ulasan Menariknya, Pelajaran Agar Tak Sering Berbohong Fakta Menarik tentang Cerita Dongeng Kupu-Kupu Berhati Mulia Kalau sudah mengetahui kisah dan sedikit ulasan tentang unsur intrinsiknya, jangan lupa ketahui fakta menariknya. Berikut adalah ulasannya. 1. Banyak Diadaptasi Menjadi Animasi Seperti dongeng yang menarik dan mengandung pesan moral baik lainnya, cerita Kupu-kupu Berhati Mulia ini diadaptasi menjadi beberapa tayangan animasi. Apalagi, kisahnya cukup singkat dan mudah dipahami, sehingga pengerjaan animasinya mungkin tak terlalu memakan waktu lama. Kalau buah hati atau keponakanmu lebih suka menikmati pembelajaran melalui visual, tak ada salahnya kamu mengajaknya menonton video animasi kisah ini. Coba saja temukan beberapa tayangan animasinya di YouTube. Baca juga Legenda Watu Maladong dari Nusa Tenggara Timur, Batu Sakti yang Menyuburkan Sumba, Beserta Ulasan Menariknya Cerita Kupu-Kupu Berhati Mulia sebagai Dongeng Sebelum Tidur Jadi bagaimana? Menarik bukan cerita dongeng kupu-kupu berhati mulia di atas? Cocok sekali dibacakan sebagai dongeng sebelum tidur untuk buah hati tersayang, kan? Apalagi kisahnya mengandung pesan moral yang sangat indah. Kalau masih mencari dongeng fabel lain yang tak kalah indah dan mengandung pesan moral yang baik, cek artikel-artikel di kanal Ruang Pena di PosKata. Di sini kamu bisa mendapatkan kisah fabel Si Itik yang buruk rupa, Kancil yang cerdik dan Serigala, serta Gajah yang baik hati. PenulisRizki AdindaRizki Adinda, adalah seorang penulis yang lebih banyak menulis kisah fiksi daripada non fiksi. Seorang lulusan Universitas Diponegoro yang banyak menghabiskan waktunya untuk membaca, menonton film, ngebucin Draco Malfoy, atau mendengarkan Mamamoo. Sebelumnya, perempuan yang mengklaim dirinya sebagai seorang Slytherin garis keras ini pernah bekerja sebagai seorang guru Bahasa Inggris untuk anak berusia dua sampai tujuh tahun dan sangat mencintai dunia anak-anak hingga sekarang. EditorNurul ApriliantiMeski memiliki latar belakang pendidikan Sarjana Pertanian dari Institut Pertanian Bogor, wanita ini tak ragu "nyemplung" di dunia tulis-menulis. Sebelum berkarier sebagai Editor dan Content Writer di Praktis Media, ia pun pernah mengenyam pengalaman di berbagai penjuru dunia maya.